GuidePedia

0
Kapankah anda dapat Tour Wisata Menyusuri Jejak Nabi Musa di Mesir? Sebelum anda memilih travel yang menyedakan program Tour Wisata Menyusuri Jejak Nabi Musa di Mesir, sebaiknya anda membaca artikel dari Archi Persita Wulan Ari - 'Traveler detik

Bagi penyuka sejarah, Mesir menyimpan begitu banyak peninggalan penting untuk duni. Anda dapat melihat Piramida, Sphinx, hingga Gunung Sinai yang sarat sejarah.

Mesir erat kaitannya dengan Piramida dan Sphinx. Terdapat lebih dari 80 piramida di Mesir. Piramida tersebut menyimpan mumi dari raja-raja, sedangkan Sphinx merupakan singa berkepala manusia. Pada malam hari terdapat pertunjukan Pyramid Show, yaitu pertunjukan cahaya laser dan cerita tentang sejarah piramida. Pertunjukkan ini pernah dimasukkan ke dalam salah satu film James Bond. Sayang, biasanya wisatawan datang pada siang hari dan hanya mampir untuk foto saja.

Menyusuri Mesir, jangan melewatkan wisata kota tua Old Cairo. Banyak terdapat gereja-gereja Orthodok di sana. Lorong-lorong yang muat untuk 2-3 orang, banyak terdapat penjual cinderamata khas Kota Tua Kairo. Salah satu yang menarik di lorong ini adalah penjual buku-buku sejarah dan keagamaan, seperti berada di Kwitang, Jakarta Pusat.

Sisi lain dari Mesir yang sayang jika dilewatkan adalah Gunung Sinai. Gunung ini erat kaitannya dengan sejarah keagamaan, khususnya Nabi Musa. Puncak gunung ini dipercaya merupakan tempat Musa menerima The Ten Commandments, atau 10 Perintah Allah dalam bentuk 2 loh batu. Di kaki Gunung Sinai terdapat Biara St Chaterine, dimana di dalamnya dipercaya sebagai tempat Musa melihat semak yang terbakar, seperti dalam ayat Keluaran 3 : 2-3.

Lalu Malaikat Tuhan menampakkan diri kepadanya di dalam nyala api yang keluar dari semak duri. Lalu ia melihat, dan tampaklah: semak duri itu menyala, tetapi tidak dimakan api. Musa berkata, "Baiklah aku menyimpang ke sana untuk memeriksa penglihatan yang hebat itu. Mengapakah tidak terbakar semak duri itu?"

Perjalanan menuju puncak dapat menggunakan bantuan unta. Disarankan unta hanya digunakan pada saat naik saja, one way, karena alasan keamanan. Mendaki Gunung Sinai biasa dilakukan pada tengah malam. Wisatawan yang menunggangi unta tidak disarankan menyalakan senter. Unta sensitif dengan cahaya. Dia tidak butuh penerangan untuk tahu jalan. Selama berada di atas Onta, dapat dilihat keindahan bintang-bintang.

Perlu diperhatikan, wisatawan harus tetap terjaga selama pendakian karena kanan kiri jalan tersebut adalah jurang-jurang curam. Setelah menempuh perjalanan selama kurang lebih 1,5 jam, dapat ditemui warung di 'terminal unta'. Tempat ini menjual minuman hangat dan mie rebus.

Selanjutnya, perjalanan harus ditempuh dengan menaiki tangga, kurang lebih 758 anak tangga alami. Bentuknya berkelok-kelok dengan keterjalan yang berbeda-beda. Hati-hati di tempat ini ada Suku Beduin yang menawarkan bantuan dengan meminta bayaran. Lebih baik nego harga dulu jika membutuhkan bantuan untuk dipandu sampai ke atas. Praktisnya, jika mendaki pada saat banyak pengunjung, tinggal mengikuti orang-orang saja, tidak perlu menggunakan jasa Suku Beduin. Hemat dan mengurangi risiko berdebat dengan mereka.

Hal yang paling ditunggu di Puncak Sinai adalah matahari terbit. Saat itu juga, wisatawan akan tersadar bahwa pemandangan di sekitar berupa gunung-gunung batu dan jurang terjal. Bisa disebut ini adalah Journey of Faith. Bermodalkan kepercayaan dan perjuangan untuk bisa sampai puncak.

Perjalanan turun tidak kalah seru. Jalanan masih ramai dengan para pendaki yang memilih waktu pagi hari untuk naik. Bertemu dengan orang-orang dari berbagai bangsa. Uniknya, wisatawan yang turun akan memberi support kepada wisatawan yang akan naik. Bertukar informasi dan semangat. Ada kebersamaan yang terselip, meski tidak saling mengenal.

Menyisir Mesir, membuat manusia tidak habis pikir. Tuhan mencipta semuanya dengan dahsyat.

Posting Komentar

 
Top