GuidePedia

0
Turki memiliki wisata keindahan alam sekaligus belajar sejarah, kota dua benua yang menjadi ibu kota dua peradaban ini memiliki peninggalan-peninggalan keren dan menakjubkan baik dari jaman romawi maupun turki utsmani. ada banyak tempat wisata yang kudu wajib dikunjungi di kota istanbul ini, beberapa yang terkenal akan gue tulis sebagai bahan referensi bila suatu saat nanti gue traveling budget miring ke istanbul.
1. Blue Mosque / Sultanahmet Camii


Berada di tepian laut marmara, Blue mosque menjadi maskot atau landmark atau ciri khas dari kota istanbul, Konon katanya masjid ini adalah masjid terbesar dan termegah di wilayah ini. Blue mosque dibangun di era Sultan Ahmet untuk mewujudkan ambisi sang sultan ottoman untuk menandingi kemegahan hagia sophia yang menjadi landmark konstantinopel meskipun saat itu hagia sophia sudah difungsikan menjadi masjid. Selain itu pembangunan Blue mosque ini didasari atas tekanan batin dan rasa bersalah Sultan ahmet karena gagal menaklukan suatu wilayah yang berakhir dengan perjanjian damai.



Blue mosque / Sultanahmet Camii

Kubahnya bertumpuk dengan enam jumlah menara yang menjulang ke langit, masjid ini sangat indah dan menakjubkan di dalam photo, bagaimana dengan aslinya, langsung saja lihat langsung ke sana. keindahan bangunan ini semakin terlihat ketika kita mulai memasukinya.



Blue mosque dilihat dari laut marmara
Blue mosque dibangun atas perintah sultan ahmet oleh arsitek bernama Sedefkâr Mehmed Ağa yang desainnya terinspirasi dari ide gurunya yaitu Mimar sinan yang juga arsitek dari Beyazid II mosque dan Süleymaniye Mosque.

2. Hagia Sophia / Aya Sofia
Berada di tepian laut marmara juga, Hagia sophia adalah sebuah bangunan megah yang didirikan pada era imperium romawi byzantium. Bangunan ini difungsikan sebagai Gereja dan menjadi kebanggaan penduduk konstantinopel. kemudian setelah penaklukan atas konstantinopel oleh Mehmed II Hagia sophia diubah menjadi masjid oleh sang sultan penakluk. Mimbar pun ditambahkan dan ornamen-ornamen gereja seperti lukisan bunda maria dan yesus akhirnya ditutup dan digantikan dengan kaligrafi-kaligrafi arab.


Hagia Sophia
Awalnya hagia sophia tidak memiliki menara, tetapi semenjak difungsikan sebagai mesjid oleh kesultanan ottoman, sang sultan memerintahkan seorang arsitek kenamaan di masanya agar membuatkan menara untuk hagia sophia dengan imbalan satu kantong koin emas. Tetapi setelah kesultanan ottoman tumbang, hagia sophia akhirnya dialih fungsikan menjadi museum oleh pemimpin republik turki pertama saat itu yaitu Mustafa kemal pasha ataturk. dengan kata lain hagia sophia sudah tiga kali berganti fungsi, pertama sebagai gereja, kemudian masjid, dan terakhir menjadi museum hingga sekarang.


Hagia sophia dilihat dari laut marmara
Setelah dialih fungsikan menjadi museum, Mustafa ataturk memerintahkan agar pernak pernik ornamen peninggalan utsmaniyah dikurangi dan dinding dalam hagia sophia dikerok hingga akhirnya memunculkan kembali lukisan-lukisan dinding peninggalan romawi timur (Konstantinopel) yang bergambar bunda maria dan yesus. jadilah sekarang lukisan-lukisan peninggalan romawi timur itu bersanding dengan kaligrafi-kaligrafi dari era Utsmaniyah.

3. Topkapi Palace
Topkapi palace adalah istana yang dibangun oleh sultan mehmed II yang sebelumnya tinggal di daerah distrik beyazit tidak jauh dari grand bazaar dan sulaimaniye mosque, kemudian istana ini menjadi tempat tinggal bagi sultan-sultan selanjutnya. tujuan awal pembangunannya sendiri adalah untuk memudahkan sultan mehmed II mengurus pemerintahan.


Topkapi sarayi


Topkapi sarayi dilihat dari laut marmara, terlihat jelas bekas dari benteng istanbul yang berhasil ditaklukan pasukan mehmed II
Topkapi palace / Topkapi Sarayi saat ini difungsikan sebagai museum yang menyimpan berbagai benda bersejarah mulai dari zaman rasulullah hingga utsmaniyah. Istana yang sangat indah dan megah ini terletak di antara tepian laut marmara, golden horn, dan selat bosphorus.

4. Hippodrome
Hippodrome adalah gelanggang olah raga pacuan kereta kuda romawi yang begitu populer di masanya. dibangun di era kekaisaran byzantium lalu kemudian direnovasi dan dipercantik oleh kaisar constantine yang saat itu memimpin konstantinopel.



Bentuk semula Hippodrome
Namun akhirnya hippodrome dihancurkan oleh para tentara salib yang menyerbu konstantinopel yang dianggap tidak mematuhi dan menghormati keputusan Romawi barat / Roma, serbuan ini hanya menyisakan beberapa monumen yang terdapat di tengah-tengah gelanggang hippodrome tersebut yaitu obelisk mesir, tiang serpentine, dan tiang constantine yang ketiganya berdiri tidak berjauhan. bekas kawasan ini kemudian dipakai kembali oleh kekhalifahan utsmani sebagai Atmeydanı atau tempat pelatihan para tentara utsmaniyah beserta kuda perangnya.



Obelisk mesir, saksi bisu kehancuran hippodrome oleh tentara salib roma. tugu ini adalah hadiah dari gubernur alexandria mesir kepada kaisar konstantinopel saat itu untuk menghiasi arena hippodrome kebanggaan rakyatnya.



Tiang constantine tingginya sekitar 30 meter lebih, awalnya tiang ini berhiaskan perunggu yang kemudian dirampas pada saat penyerbuan pasukan salib ke konstantinopel. pada masa utsmaniyah tiang ini dijadikan arena latihan memanjat oleh pasukan elit Yeniçeri, alhasil sekarang tiang constantine pun kelihatan gompal.



Tiang serpentina / Yılanlı Sütun, bentuknya seperti teralis pager rumah. adalah tiang berbentuk ular berkepala tiga yang terbuat dari perunggu yang berasal dari delphi, yunani. tiang ini dibuat untuk mengenang para petempur yunani yang berhasil mengalahkan pasukan persia dalam pertempuran plataia.


Tegak lurus arah jam satu, Blue Mosque, Hagia Sophia, Topkapi palace, lurus lagi nyemplung ke laut



Topkapi palace, hagia sophia, dan Blue mosque dilihat dari Golden horn. Untuk Blue mosque dan Hippodrome kita tidak perlu tiket masuk alias gratis. berbeda dengan Hagia sophia dan Topkapi palace yang memerlukan tiket masuk / berbayar.
Keempat tempat wisata istanbul diatas kenyataanya sebenernya berdekatan dan ngga jauh-jauh amat, jadi kita tidak perlu repot naek tram atau metro lagi. dari blue mosque kita jalan kaki sedikit sampe di hippodrome, lewat taman udah sampe di hagia sophia, jalan lagi dikit sampe deh di topkapi palace, jalan kaki dikit lagi nyempung deh ke laut. kita cuma perlu jalan kaki, yang penting sedia aer mineral sama remason.

5. Grand bazaar / Büyük Çarşı
Tempat ini adalah pasar tertua di dunia yang masih beroperasi hingga saat ini, meskipun hanya pasar tapi grand bazaar layak dikunjungi karena usianya yang sangat tua juga tempatnya yang bersih dan rapih. kita bisa berbelanja pernak-pernik atau baju sebagai cinderamata dan kita bebas memilih karena ada ribuan kios disini. Grand bazaar ini hanya beberapa menit dari kawasan Blue mosque, letaknya cukup dekat dengan universitas isanbul dan Sulaimaniye camii.



Grand Bazaar Istanbul


Cuma sekedar lewat dan lihat-lihat pun puas yang penting semua tempat terkenal di istanbul kita pernah datengin
Jika kita tidak berminat atau mungkin tak punya uang untuk berbelanja, dengan jalan-jalan menjelajahi lorong-lorong pasar ini pun cukup menarik dan kita pun akan merasa puas, tapi lebih puas lagi kalau kita belanja lalu kemudian ngeteh atau ngopi di salah satu kios yang ada di grand bazaar ini.

6. Sokullu Mehmet Paşa Mosque


Masjid ini dirancang oleh arsitek Kekhalifahan Utsmaniyah Mimar Sinan untuk grand wazir Sokollu Mehmet Pasha (suami dari salah satu cucu dari Sultan Suleiman the Magnificent, Putri Esmahan)
Masjid ini tidak begitu terkenal seperti blue mosque atau yang lainya, tetapi karena jaraknya yang berdekatan dengan blue mosque tidak ada salahnya kita mendatanginya atau sekedar numpang shalat, Sokullu Mehmet Paşa camii ini pun cukup bersejarah.

7. Bayezid II Mosque / Mesjid Sultan Beyazid II


Mesjid Beyazid II / Beyazidiye Camii terlihat lebih kecil dari Blue mosque dan Süleymaniye Mosque, tetapi Mesjid Beyazid II usianya lebih tua dari keduanya

Mesjid Beyazid II dibangun pada masa Sultan Beyazid II sehingga nama mesjid pun menggunakan nama sultan tersebut. Mesjid ini terletak di Beyazit square tidak jauh dari universitas istanbul dan hanya beberapa menit dari kawasan Grand bazaar.

8. Süleymaniye Mosque
Mesjid ini adalah yang terbesar di istanbul setelah blue mosque, letaknya tidak jauh dari universitas istanbul juga mesjid sultan beyazid II. Mesjid ini dibangun di era Sultan Suleyman dan sang sultan dimakamkan di komplek mesjid ini.



Süleymaniye Mosque ini sepintas terlihat seperti Blue mosque

Mesjid yang juga diarsiteki oleh mimar sinan ini pernah mengalami beberapa pemugaran yang kerusakanya diakibatkan oleh kebakaran dan gempa bumi. Pemandangan Süleymaniye Mosque sangat cantik megah dan indah jika dilihat dari Selat tanduk mas / Golden Horn.

9. Egyptian Bazaar / Misir Carsisi
Egyptian Bazaar / Misir Carsisi terletak tepat di sebelah Yeni Valide Camii yang berada di sebelah selatan jembatan Galata bridge yang membelah golden horn. sama seperti Grand bazaar, Egyptian bazaar juga menjadi tempat berbelanja favorit bagi para turis maupun penduduk lokal.



Egyptian Bazaar

Jumlah kios di Egyptian bazaar ini tak sebanyak di grand bazar yang mencapai ribuan. tapi kalau sekedar jalan-jalan melihat-lihat suasana disini cukup terlihat menarik.

10. Yeni Valide Camii
Mesjid yeni valide terletak di sebelah selatan Galata bridge. Pembangunan masjid ini pertama kali digagas oleh istri sultan Murad III yang kemudian dibangun oleh arsitek Davut Agha, dalam pembangunannya sang arsitek memakai material bebatuan yang didatangkan dari pulau rhodes. pembangunan sempat terhenti lalu diteruskan oleh Dalgıç Ahmed Agha dan dituntaskan oleh Mustafa Agha.



Yeni valide camii / New Mosque
Mesjid ini Berdiri kokoh di tepi Golden horn yang airnya begitu tenang dan indah. Mesjid ini banyak dikunjungi wisatawan karena letaknya yang strategis tepat di dekat mulut jembatan galata. jadi setelah kita puas menikmati keindahan Yeni Valide Camii, kita tinggal ke Galata bridge yang jaraknya bisa dijangkau dengan berjalan kaki.

11. Galata Bridge
Jembatan ini membentang melintasi golden horn menghubungkan kawasan Istanbul bagian selatan atau yang sering disebut kota tua dengan perkotaan baru di wilayah Istanbul utara tempat beradanya taksim square. jembatan ini terdiri dari dua tingkat, bagian atas untuk transportasi kendaraan dan pejalan kaki sedangkan bagian bawah dipenuhi tempat makan atau kafe. untuk menuju ke bawah jembatan galata kita bisa melewati tangga yang berada di tengah-tengah jembatan.



Galata bridge

galata bridge sangat begitu ramai, dan diatas jembatan banyak orang memancing sambil melihat pemandangan kawasan sultanahmet atau sekedar memandang galata tower. di sore hari jembatan ini akan semakin ramai baik oleh wisatawan maupun penduduk istanbul itu sendiri.



Jika ke istanbul jangan lupa bawa alat pancing dan cobalah memancing dari atas galata bridge hehe ...

tempat ini cocok untuk sekedar nongkrong dan menikmati pemandangan dan tentunya gratis pula. disini kita bisa melihat lalu lalang kapal pesiar dan kapal feri baik dari laut marmara, selat bosphorus, atau golden horn ini sendiri. Dari atas jembatan ini kita juga bisa melihat pemandangan topkapi palace, hagia sophia, blue mosque disebelah tenggara, yenii camii di ujung jembatan bagian selatan, Süleymaniye camii, di sebelah barat daya, juga rumah-rumah dan menara-menara masjid yang tersebar di kawasan tersebut.



Pemandangan galata bridge dan kawasan kota tua dari galata tower

Golden horn ini sendiri menjadi kawasan perairan yang sangat strategis pada masa kejayaan kosntantinopel dulu, disini juga pernah dibentangkan rantai besi raksasa untuk memblok dan mencegat kapal perang utsmaniyah yang hendak masuk ke golden horn untuk menaklukan konstantinopel. sisa rantai tersebut kini disimpan di museum topkapi palace.


setelah puas keliling Istanbul bagian selatan kini saatnya menuju Istanbul bagian utara tempat beradanya Taksim square, Dolmabahce palace, Galata tower, dan juga Stadion turk telekom arena, Markas Galatasaray klub sepak bola kebanggan warga Istanbul.

12. Galata Tower / Galata kulesi

Untuk ke tempat ini kita harus melewati Golden horn dengan melewati Galata bridge, dari atas jembatan, jika kita mengarahkan pandangan mata ke arah utara menara ini sudah terlihat sangat jelas karena tingginya yang menjulang hampir mencapai 70 meter. bangunan ini sendiri pernah hancur saat penyerbuan pasukan salib ke konstantinopel, selain itu menara ini dijadikan tambatan rantai yang membentang diatas golden horn untuk menghalangi dan menghambat laju kapal musuh yang hendak menyerbu konstantinopel dengan melewati golden horn / selat tanduk emas.



Galata tower / Galata kulesi
Menara ini juga menjadi saksi penerbangan lintas benua pertama dalam sejarah penerbangan. pada masa sultan murad IV, hezarfen ahmet çelebi melakukan percobaan penerbangan lintas benua dari atas menara galata yang berada di eropa melewati selat bosphorus menuju uskudar di bagian asia. percobaan penerbangan ini berhasil dan hezarfen ahmet çelebi pun mendapat hadiah kehormatan dari sultan.



Restoran diatas Galata tower
Jika anda traveling dengan budget yang kenceng tidak ada salahnya mencoba makan malam sambil menikmati pemandangan daratan istanbul di malam hari. soalnya di ujung atas menara, didalamnya ternyata ada restoran, lumayan esklusif dengan harga yang cukup agresif, namun bagi penikmat banckpacker cukuplah melihat lalu narsis dan mengabadikan dengan kamera -


13. Taksim Square
Setelah puas menyusuri kejayaan masa lampau di wilayah istanbul selatan yang dipenuhi bangunan kejayaan masa lalu, kini saatnya merasakan hegemoni metropolitan istanbul di Taksim square. Disini kita akan disuguhi sisi lain kota istanbul yang tidak hanya penuh dengan sejarah.


Taksim square
Taksim square adalah sisi modern dari kota istanbul masa kini. disini sangat ramai karena memang disini adalah pusat keramaian kota, lengkap bangunan-bangunan tinggi, Di alun-alun tempat inilah tempat beradanya The Monument of the Republic atau Cumhuriyet Aniti, monument untuk memperingati lahirnya Republik Turki pada tahun 1923.



Cumhuriyet aniti, salah satunya adalah patung Mustafa attaturk
Salah satu yang terkenal di Taksim adalah Istiklal street. disini adalah pusat perniagaan dan pertokoan. sepanjang jalan berdiri toko-toko, kafe, restoran, gereja, bioskop, museum dan lain-lain. di jalan ini tidak ada motor, mobil, atau bus sekalipun, jalannya juga tidak beraspal. hanya ada satu jenis transportasi yang boleh melewati istiklal street ini yaitu tram kuno yang hanya mampu mengangkut sedikit penumpang karena hanya memiliki beberapa baris bangku.


Tram di Istiklal Street
Tetapi akan lebih nikmat jika jalan ini dinikmati sambil berjalan kaki, jalan ini ramai jadi tidak akan terasa meskipun panjang jalan ini hampir 1,5 Km. bangunan-bangunan disini juga cukup antik eksotik dan menarik, jadi tidak akan membuat mata kita cepat bosan. tidak hanya ramai oleh pertokoan, istiklal street ini ramai juga oleh pejalan kaki yang lalu lalang entah itu turis maupun warga lokal


Istiklal street
meskipun tidak berbelanja karena dana yang kurang mumpuni, tapi dengan melangkahkan kaki menyusuri jalan ini melihat-lihat hiruk pikuk masyarakat istanbul dengan kedua mata kita itu cukup memberikan kepuasan tersendiri dalam perjalanan kita. hanya saja, jagalah dompet dan juga sedia air mineral hehe.

14. Dolmabahçe Palace / Dolmabahçe Sarayi

Istana ini adalah kediaman sultan masa era utsmaniyah. desain bangunan ini sangat megah mewah dan gaya arsitekturnya eropa banget. sebelumnya para sultan tinggal di topkapi palace di kawasan sultanahmet lalu kemudian pindah ke Dolmabahçe Palace di tepian selat Bosphorus.



Gerbang Dolmabahçe Palace
Istana era utsmaniyah ini sama sekali tak terlihat seperti istana kerajaan islam berbeda dengan Topkapi palace yang kental dengan arsitektur islam. seolah-olah para sultan yang tinggal disini lekat dengan kehidupan yang mewah dan hedonis.


Dolmabahçe Palace view dari selat bosphorus

Terlepas dari itu semua Dolmabahçe Palace memang sangat eksklusif dan futuristik, sejarahnya juga letaknya yang berada di tepi selat bosphorus menawarkan sejuta pesona yang layak untuk disinggahi. saking eksklusifnya, masuk ke tempat ini pun sepatu kita harus di pakaikan plastik karena ditakutkan mengotori karpet dan lantai istana. Wuihhh ...


Salah satu ruangan di dalam Dolmabahçe Palace

Dolmabahce palace dibangun di era Sultan Abdülmecid I antara 1843 sampai 1856. Istana ini adalah rumah bagi enam sultan dari tahun 1856, ketika pertama kali dihuni, sampai penghapusan kekhalifahan pada tahun 1924 dengan sultan terakhirnya yaitu Khalifah Abdülmecid Efendi yang akhirnya harus rela keluar meninggalkan istana melalui pintu belakang lalu kemudian diasingkan.



Kamar tempat Mustafa Kemal Atatürk menghabiskan hari-hari terakhirnya

Setelah keruntuhan khilafah islam utsmaniyah instana ini pun menjadi tempat tinggal pemimpin pertama republik turki Mustafa Kemal Atatürk. Di istana ini pula bapak sekulerisme turki tersebut menghabiskan hari -hari terakhirnya sampai meninggal dunia.

15. Ortaköy Mosque / Büyük Mecidiye Camii
Tempat ini terletak di tepi selat bosphorus. Masjid ortakoy dibangun pada masa sultan abdulmejid, untuk masuk kesana kita tidak perlu membayar alias gratis. tempat ini dekat dengan bosphorus bridge yang menghubungkan istanbul bagian eropa dengan istanbul bagian asia sehingga menghasilkan pemandangan indah yang gratis dan tidak mengecewakan, Menikmati senja sambil minum teh atau ngopi di ortakoy sepertinya menyenangkan !

Sumber:http://anayamsi.blogspot.com/

Posting Komentar

 
Top